PERUBAHAN STATUS BEBERAPA JENIS BARANG EKSPOR

Dalam rangka reformasi ekonomi nasional dan untuk meningkatkan daya saing serta memberikan kepastian berusaha, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rahardi Ramelan melalui Surat Keputusan Nomor 146/MPP/Kep/4/1999 tanggal 22 April 1999 telah merubah Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor: 558/MPP/KEP/12/1998 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, dengan mengubah status beberapa jenis barang tertentu, yang semula termasuk kelompok barang yang diawasi dan dilarang ekspornya, menjadi barang yang bebas diekspor.

Dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 146/MPP/Kep/4/1999 tersebut, maka rincian barang yang diatur, diawasi dan dilarang ekspornya adalah sebagai berikut:

Barang yang Diatur Ekspornya:

  • Maniok, khusus ekspor tujuan negara Uni Eropa:
    • Dikeringkan dan diiris.
    • Dalam bentuk pellet.
    • Maniok selain dalam bentuk diiris dan pellet.

  • Kopi digongseng, dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit pengganti kopi mengandung kopi dalam perbandingan berapa saja.

  • Kopi, tidak digongseng.

  • Tidak dihilangkan kafeinnya:
    • Arabika WIB
    • Robusta OIB
    • Lain-lain

  • Dihilangkan kafeinnya:
    • Arabika WIB
    • Robusta OIB
    • Lain-lain

  • Kopi, digongseng:
    • Tidak dihilangkan kafeinnya
    • Dihilangkan kafeinnya.
    • Dalam bentuk bubuk.
    • Lain-lain.

  • Lain-lain.

  • Ekstrak, biang dan pekatan kopi dan olahan dengan dasar ekstrak atau pekatan itu atau dengan dasar kopi.

  • Ekstrak, biang dan pekatan.

  • Olahan dengan dasar ekstrak, biang atau pekatan atau dengan dasar kopi.

  • Tekstil dan Produk Tekstil, khusus untuk ekspor tujuan negara kuota (Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Norwegia dan Turki).

  • Lembaran kayu venir dan lembaran kayu lapis (disambung maupun tidak), dengan ketebalan tidak melebihi 6 mm.

  • Kayu lapis, panil lapisan kayu dan kayu berlapis semacam itu.

  • Kayu cendana dalam segala bentuk.

Barang yang Diawasi Ekspornya:
  • Binatang sejenis lembu, hidup:
    • Bibit sapi.
    • Sapi bukan bibit.
    • Kerbau.

  • Ikan dalam keadaan hidup:
    • Anak ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatus)
    • Ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatus)
    • Benih ikan bandeng (nener).

  • Inti Kelapa sawit (Palm Kernel).

  • Minyak dan Gas Bumi:
    • Minyak bumi dan minyak diperoleh dari mineral yang mengandung bitumen, mentah.
    • Minyak bumi dan minyak yang diperoleh dari mineral yang mengandung bitumen selain minyak mentah; olahan tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, mengandung 70% atau lebih menurut berat dari minyak bumi atau minyak yang diperoleh dari mineral yang mengandung bitumen, minyak-minyak ini merupakan unsur utama dari olahan tersebut.
    • Gas minyak bumi dan hidrokarbon yang berbentuk gas lainnya.
    • Petroleum jelly, malam parafin, malam minyak bumi berkristal kecil, malam setengah jadi, ozokerit, malam batu bara muda, malam tanah gemuk, malam mineral lainnya dan produk yang semacam diperoleh dari sintesa atau dengan proses lainnya, diwarnai maupun tidak.
    • Kokas minyak bumi, bitumen minyak bumi dan sisa lainnya dari minyak bumi atau dari minyak diperoleh dari mineral mengandung bitumen.

  • Pupuk urea.

  • Kulit buaya dalam bentuk wet blue.

  • Binatang liar dan tumbuhan alam yang tidak dilindungi yang termasuk dalam Apendix II CITES; dalam keadaan hidup, mati, bagian-bagian dari padanya, hasil-hasil dari padanya ataupun dalam bentuk barang-barang yang dibuat dari padanya.

  • Perak tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi atau dalam bentuk:
    • Bubuk.
    • Bukan tempa.
    • Setengah jadi.

  • Emas bukan tempa atau dalam bentuk bubuk:
    • Serbuk.
    • Dalam bentuk gumpalan, ingot atau batang tuangan.
    • Lain-lain.

  • Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan skrap besi atau baja (khusus yang berasal dari wilayah Pualu Batam):
    • Limbah dan skrap dari besi tuang.
    • Limbah dan skrap dari baja paduan lainnya.
    • Limbah dan skrap dari besi atau baja lapis timah.
    • Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan dan lain-lain.
    • Limbah dan skrap baja lainnya, selain dalam bentuk gram, serutan dan lain-lain.

  • Limbah dan srkap dari:
    • Baja stainless.
    • Tembaga.
    • Kuningan.
    • Aluminium.

Barang yang Dilarang Ekspornya:
  • Jenis hasil perikanan dalam keadaan hidup:
    • Anak ikan arowana (Scleropages formosus dan scleropages jardinii).
    • Ikan arowana (Scleropages formosus dan scleropages ljardinii).
    • Benih ikan sidat (Anguilla spp) di bawah ukuran 5 mm.
    • Ikan hias air tawar jenis botia macracanthus ukuran 15 cm ke atas.
    • Udang galah (udang air tawar) di bawah ukuran 8 cm.
    • Udang penaeidae (induk dan calon induk).

  • Karet bongkah (karet spesifikasi teknis yang tidak memenihi standar mutu SIR).

  • Bahan-bahan remailing dan rumah asap berupa:
    • Slabs, lumps, scraps, karet tanah.
    • Unsmoked sheets.
    • Blanket sheets.
    • Smoked lebih rendah dari kualitas IV.
    • Blanked D off.
    • Cutting C.
    • Remilled 4.
    • Flat bark crepe.

  • Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata/reptil (kecuali kulit buaya dalam bentuk wet blue.

  • Limbah dan skrap fero, ingot hasil peleburan besi atau baja (kecuali yang berasal dari wilayah Pulau Batam).
    • Limbah dan skrap dari besi tuang.
    • Limbah dan skrap dari baja paduan lainnya.
    • Limbah dan skrap dari besi atau baja lapis timah.
    • Limbah dan skrap baja lainnya berbentuk gram, serutan dan lain-lainnya.
    • Limbah dan skrap baja lainnya, selain dalam bentuk gram, serutan dan lain-lainnya.

  • Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi atau yang termasuk alam Apendix I dan III CITES, dalam keadaan hidup, mati, bagian-bagian dari padanya, hasil-hasil dari padanya ataupun dalam bentuk barang yang dibuat dari padanya.

  • Barang kuno yang bernilai kebudayaan.
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 146/MPP/Kep/4/1999 ini berlaku sejak tanggal 22 April 1999 dan Ketentuan Umum di Bidang Ekspor sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor: 558/MPP/Kep/12/1998 tetap berlaku.

Jakarta, 27 April 1999
Biro Hubungan Masyarakat